Isi dan Kandungan Al-Qur'an Surah Al-Imran Ayat 159
1.
Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 159.
Artinya: “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka
dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.”
(QS. Ali Imran : 159)
2.
Kandungan Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 159. Ayat ini mengandung
pesan-pesan mulia bagi umat Nabi
Muhammad Saw. Melalui ayat ini Allah Swt. menyatakan bahwa Rasulullah saw.
memiliki kepribadian yang lemah lembut, santun, dan berbudi pekerti luhur.
Akhlak mulia Rasulullah saw. tersebut merupakan rahmat dari Allah Swt. Rahmat
Allah Swt. merupakan karunia sangat berharga bagi kehidupan seorang manusia. Kita
harus berusaha dan berdoa supaya mendapat rahmat dari Allah Swt. Usahausaha
untuk mendapatkan rahmat Allah Swt. diantaranya dengan selalu mendekatkan diri
kepada-Nya, melaksanakan semua perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Rasulullah saw. tidak bersikap
keras dan tidak berhati kasar kepada orang-orang di sekeliling Nabi. Jika Nabi
bersikap keras dan berhati kasar tentu orang-orang di sekeliling Nabi akan
menjauhkan diri. Pada dasarnya setiap orang ingin diperlakukan lemah lembut dan
dihargai pendapatnya. Sikap keras dan kasar kepada orang lain hanya akan
menyemai permusuhan. Padahal Islam mengajarkan kasih sayang kepada sesama.
Sikap santun, lemah lembut seperti ini harus ditunjukkan dalam pergaulan
sehari-hari. Akhlak mulia seperti ini akan menarik simpati orang lain sehingga
mereka makin dekat dan akrab dengan kita. Melalui ayat ini Allah Swt.
memerintahkan Nabi Muhammad Saw. untuk memaafkan dan memohonkan ampun atas dosa
dan kesalahan orang lain, terutama sahabat-sahabat Nabi Muhammad Saw.
Demikian pula dengan kita, sebelum
seseorang meminta maaf kepada kita hendaknya kita memberi maaf terlebih dahulu.
Dengan saling memaafkan maka hidup menjadi tenang, harmonis dan tercipta
kerukunan. Lebih dari itu, ayat ini juga memerintahkan untuk mendoakan orang
lain agar mendapat ampunan dari Allah Swt. Berdoa kepada Allah Swt. merupakan
inti ibadah dalam Islam. Melalui doa itu kita meminta segala sesuatu kepada
Allah Swt. Dan kita berharap Allah Swt. mengabulkan semua doa kita. Namun,
Islam mengajarkan untuk mendoakan orang lain, bukan hanya berdoa untuk diri
sendiri. Di antara doa terbaik untuk orang lain adalah berdoa agar Allah Swt.
mengampuni semua dosa dan kesalahannya.
Nabi Muhammad Saw. adalah manusia
paling sempurna di muka bumi dan tentu bisa menyelesaikan semua masalah dengan
petunjuk Allah Swt. Meski demikian, Nabi Muhammad Saw. bermusyawarah dengan
para sahabat untuk menyelesaikan masalah. Nabi Muhammad saw. mengajak para
sahabat untuk ikut memikirkan solusi atas masalah yang dihadapi ketika itu. Musyawawah
bertujuan mencari solusi terbaik atas sebuah masalah. Agar tujuan ini tercapai,
perlu dijunjung tinggi etika bermusyawarah. Etika tersebut diantaranya bersikap
lemah lembut, santun dalam berpendapat, menghargai pendapat orang lain, dan
tidak mudah menyalahkan orang lain. Jika hasil musyawarah sudah diputuskan maka
semua harus menerima dan melaksanakannya. Hasil musyawarah dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab dan bertawakal kepada Allah Swt. Allah Swt. mencintai
orang-orang yang bertawakal. Tawakal artinya menyerahkan hasil usaha kepada
Allah Swt. Manusia wajib berusaha sekuat tenaga, setelah itu pasrahkan hasilnya
kepada Allah Swt.
Sumber: Bacaan Madani
Sumber: Bacaan Madani
Komentar
Posting Komentar