Iptek dan Imtaq
A. Iptek dan Imtaq
1. Yunus [10] ayat
101
لِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi
orang-orang yang tidak beriman".
2.
al-Baqarah [2] ayat 164
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa
apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa
air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan
dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”.
Secara eksplisit
menyampaikan beberapa tanda kekuasaan Allah Swt. Penyebutan tandatanda
kekuasaan Allah Swt. dalam kedua ayat ini tentu memiliki makna yang sangat mendalam.
Kita, manusia dan muslim, diajak langsung untuk memperhatikan tanda-tanda
tersebut. Perintah untuk memperhatikan ini tentu tidak sebatas memperhatikan
tanpa guna.
Memperhatikan tanda kekuasaan Allah Swt.
tentu harus diiringi dengan gairah untuk mempelajari, mengupas, mencari solusi,
dan menggunakan ilmu pengetahuan yang diperolehnyauntuk kesejahteraan manusia
di bumi ini.
Saat
Allah Swt. memerintahkan kita untuk memperhatikan semua yang ada di langit dan
di bumi dalam Surah Yu-nus [10] ayat 101, sebenarnya AllahSwt. sedang memberi
petunjuk jalan menuju ilmu astronomi dan ilmu bumi.
Demikian pula dengan tanda kekuasaan Allah
Swt. yang terdapat dalam Surah al-Baqarah [2] ayat 164. Pada ayat ini Allah
menggelar pernyataan tentang beberapa tanda lain kekuasaan Allah Swt.
Pengamatan dan perhatian kita pada ciptaan Allah selanjutnya diharapkan dapat
menjadi jalan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal
untuk menjalani kehidupan kita di muka bumi ini. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
itu kita mencari cara terbaik untuk melaksanakan kewajiban kita selaku khalifah
Allah Swt. dalam memakmurkan bumi.
Islam dan ilmu pengetahuan sebenarnya
bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya menyatu dan tidak akan terpisahkan. Sejak
awal Rasulullah diutus, Allah telah memberikan satu firman yang sangat memikat.
”Iqra”, bacalah. Sejak awal itu pula ilmu pengetahuan telah didengungkan oleh
Islam. Firman yang tertulis dalam Surah al-’Alaq [96] ayat satu hingga lima ini
memberikan panduan umum mempelajari ilmu pengetahuan dan menggunakannya untuk
kehidupan manusia. Di antara panduan yang dapat kita ambil sebagai pelajaran
sebagai berikut.
1.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan
dengan nama Allah Swt. Artinya, ilmu pengetahuan dan teknologi kita kembangkan
dengan nama Allah Swt. dan bukan dengan nama keagungan diri kita atau harta
yang banyak. Dengan paradigma ini kita akan terbebas dari godaan nafsu duniawi
dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini tentu bukan berarti
kita tidak boleh mencari penghidupan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Maksud prinsip ini bahwa dalam mempelajari ilmu pengetahuan kita tidak boleh
sekadar berorientasi pada harta atau ketenaran semata. Orientasi pada harta dan
ketenaran akan menyebabkan kita terjebak pada sikap tidak peduli terhadap
pengembangan teknologi yang merusak dan berbahaya bagi alam dan kemanusiaan.
2. Ilmu
pengetahuan dan teknologi dikembangkan dengan mengacu pada aturan Allah Swt.
Artinya, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak boleh dilakukan
dalam bidang yang diharamkan Allah Swt. seperti sihir dan tenung serta dengan
cara yang dilarang oleh agama seperti merusak alam dengan limbah berbahaya.
3. Ilmu
pengetahuan dan teknologi dikembangkan untuk menopang tugas manusia sebagai
khalifah Allah Swt. di bumi. Artinya, ilmu pengetahuan dan teknologi
dikembangkan sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah Swt. dan memakmurkan
bumi. Sebagaimana kita ketahui bahwa Allah Swt. mengutus manusia di bumi ini
sebagai khalifah-Nya. Manusia mendapat tugas untuk memakmurkan bumi ini dan
tidak menyebabkan kerusakan di atasnya.
Dengan demikian, keberadaan kita di muka bumi
ini tidak dapat disiasiakan untuk hal-hal yang tidak berguna. Oleh karena itu,
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dimaksimalkan untuk
melaksanakan tugas yang diamanahkan kepada kita sebagai manusia.
Tokoh
berjasa pada bidang ilmu teknologi
1. Abu
Walid Muhammad bin Ahmad
Beliau dikenal luas sebagai ilmuwan lintas
bidang mulai filsafat, kedokteran, ilmu kalam, ilmu falak atau astronomi,
musik, hingga tata bahasa. Karyakaryanya pun diakui hingga saat ini di
antaranya Kulliyah fit-Tibb dalam bidang kedokteran, Maba di al-Falasifah
sebuah buku pengantar studi filsafat, Tafsir Urjuza yang mengangkat masalah
tauhid, Tahafut at-Tahafut yang merupakan jawaban atas buku Imam Gazali Taha
fut al-Falasifah, dan Muwafaqah al-Hikmah wasy-Syari'ah dalam bidang filsafat
dan agama.
2. Jabir Ibnu Hayyan
Penemuan pentingnya adalah proses dasar
sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan,
pencelupan, pemurnian, sematan atau fiksasi, dan amalgamasi. Karya besarnya
adalah kitab al-Kimya. Dari kitab itulah muncul nama ilmu kimia atau alchemy
yang digunakan hingga saat ini. Buku tersebut diterjemahkan dalam bahasa
Inggris dengan judul The Book of The Composition of Alchemy oleh Robert Chester
pada tahun 1444 Masehi. Buku yang lain adalah as-Sab'in terdiri atas tujuh
jilid yang diterjemahkan oleh Gerard dari Cremona.
Komentar
Posting Komentar